Oleh Drs.Rusli Baso Amir YB8BRZ (Wakil Ketua ORARI Daerah Sulawesi Selatan)
PENDAHULUAN.
Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern di abad ini kreativitas dan kemandirian sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan. Kreativitas sangat diperlukan dalam hidup ini dengan beberapa alasan antara lain :
Pertama : Kreativitas memberikan peluang bagi individu untuk mengaktualisasikan dirinya.
Kedua: kreativitas memungkinkan orang dapat menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah.
Ketiga : Kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup, dan keempat, kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.
Demikian halnya dengan insan ORARI, dimana kegiatan Amatir Radio berkaitan erat dengan perkembangan Teknologi Telekomunikasi dan kreativitas menjadi bagian penting dalam salah satu kegiatan amatir radio yakni expriment.
Perkembangan Teknologi Telekomunikasi bagai pedang dengan dua sisi yang sama tajamnya. Disatu sisi merupakan tantangan kreativitas dalam berexpriment bagi anggota ORARI, di lain sisi kemajuan teknologi menyebabkan kegiatan ORARI berkurang gregetnya karena masyarakat khususnya generasi muda lebih tertarik pada produk teknologi tinggi (HP dengan berbagai gadget) yang serba instant.
Saat ini sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah karena perkembangan pesat teknologi telekomunikasi.
Implementasi internet, electronic commerce, electronic data interchange, virtual office, telemedicine, intranet, dan lain sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi. Data atau informasi yang pada jaman dahulu harus memakan waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik.
Perkembangan Teknologi Telekomunikasi yang demikian pesat telah mendorong peran strategis informasi sebagai suatu modal dasar pembangunan. Bagi ORARI peran strategis ini adalah suatu tantangan dimana diperlukan sumber daya ORARI apakah mampu menjawab tantangan dimaksud ataukah hanya diam saja.
ORARI yang merupakan bagian dari amatir radio internasional (IARU) dengan segenap sumber daya seharusnya dapat menjawab tantangan tersebut. Kegiatan amatir radio dengan berbagai moda; ARC, Amatir Radio Club, Contest, DX komunikasi jarak jauh antar benua, DX-pedition expedisi / perjalanan ke tempat langka & beroperasi dari sana. Field Day, bekerja dilapangan dengan peralatan minimal, Fox Hunting, Net cek-in, QRP bekerja dengan daya kecil biasanya sekitar 1 – 5 Watt saja. QSL Card pertukaran kartu tanda pernah berkomunikasi, Special Event Station stasiun yang di operasikan pada acara / event khusus dan Communications and Rescue (CORE) ORARI. Core adalah program kegiatan yang dikembangkan sebagai bentuk kepedulian ORARI dalam menghadapi situasi kebencanaan, dan kedaruratan yang terjadi.
Kegiatan tersebut diatas didukung keterampilan teknik radio yang sering dipelajari oleh seorang amatir radio, seperti; Teknik Antenna, Teknik Membuat Pemancar Sendiri (Homebrew), Teknik Gelombang Mikro (microwave), Teknik Komunikasi kode Morse (Continous Wave), Teknik Komunikasi Satelit (Amatir Satelit), Teknik Komunikasi melalui Bulan sebagai satelit pasif Earth Moon Earth (EME), Teknik Modulasi, Teknik Televisi Amatir (Slow Scan TV SSTV Fast Scan TV), Teknik Komunikasi Digital (Radio Teletype RTTY, Radio Paket Jaringan Data Kecepatan Tinggi di 2.4GHz & 5.8GHz, PSK31, Propagasi Radio, Teknik jaringan komputer / Internet di kenal sebagai AMPR Net, menggunakan domain .ampr.org dan keluarga IP address 44.132.x.x. Koordinator AMPR Net Indonesia adalah Onno W. Purbo, YC0MLC).
Semua paparan tadi adalah suatu sumber daya ORARI yang dapat dimanfaatkan guna menjawab tantangan perkembangan Teknologi Telekomunikasi. Pada akhirnya tantangan tersebut terpulang kembali kepada kita semua dan oragnisasi berkewajiban untuk merumuskan jawaban terhadap tantangan tersebut dalam bentuk kebijakan pengurus.
PERMASALAHAN.
Rakerda Sidrap, 08 Desember 2012 memberi amanah agar pengurus mengambil kebijakan yang terkait dalam konteks ini antara lain ;
- Meningkatkan kegiatan monitoring dan penertiban penggunaan frekuensi radio.
- Menyelenggarakan lokakarya keterpaduan gerak Satuan Reaksi Cepat – Penanggulangan Bencana (SRC-PB) Kominfo, dengan mensinergikan program Communications and Rescue (CORE) ORARI.
- Memfasilitasi koordinasi operasional dan pelatihan dengan instansi terkait dan institusi lainnya yang memiliki potensi penanggulangan bencana.
- Mendukung pelaksanaan kerjasama LAPAN dan ORARI dalam pembuatan dan peluncuran Satelit LAPAN-ORARI
- Kerja sama antar institusi
- Pelaksanaan kegiatan yang bersifat pengabdian masyarakat, dan disertai dengan informasi publik yang lebih luas.
Tujuh point yang dari sekian banyak
butir hasil rakerda di Sidrap merupakan suatu kebijakan organisasi yang
memberi ruang kreativitas kepada anggota dan kesempatan pengabdian ORARI
kepada masyarakat. Namun disadari sepenuhnya bahwa belum semua
kebijakan tersebut dapat dilaksanakan sebagaimana harapan kita bersama.
Beberapa kendala dan keterbatasan baik secara internal maupun external
diantaranya ;
- Kurang tersedianya personil secara kualitatif.
- Peralatan yang belum memadai.
- Pembiayaan serta dana yang masih sangat terbatas untuk setiap event terkait.
- Apresiasi Masyarakat (citra) terhadap eksistensi ORARI masih terkesan negatif.
- Kurangnya dukungan Pemerintah dalam pelaksanaan kegiatan dengan skala tertentu.
Terlepas dari beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai kemampuan organisasi maupun perorangan anggota ORARI, Indikator tersebut diatas tentunya menjadi pertimbangan pengurus dalam melahirkan kebijakan terkait thema bahasan ini.
PEMBAHASAN PERMASALAHAN.
Untuk memelihara suasana yang kondusif demi lancarnya kegiatan amatir radio perlu ditingkatkan pelaksanaan monitoring dan penertiban penggunaan frekuensi radio dengan melibatkan potensi organisasi pada setiap jenjangnya. Oleh karena itu perlu juga diatur kegiatan-kegiatan lomba yang pelaksanaannya dominan berbasis frekuensi radio, diatur dalam suatu keputusan organisasi sebagai pedoman pelaksanaan yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku mapun peraturan dan pedoman organisasi. Diharapkan dengan tercapainya tertib penggunaan frekuensi radio maka kelancaran pelaksanaan kegiatan lainnya dapat berjalan dengan baik.
Koordinasi operasional dan pelatihan dengan instansi terkait dan institusi lainnya yang memiliki potensi penanggulangan bencana telah dimulai dengan beberapa organisasi namun dengan pihak pemerintah yang terkait (BASARNAS, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI dan POLRI) kegiatan tersebut baru dalam tahap penjajakan.
Hal ini perlu diupayakan pelaksanaannya secara kongkrit sehingga tercapai suatu kerja sama yang berkesinambungan.
Dalam kegiatan ini disadari peran anggota ORARI dalam bidang pengabdian masyarakat sangatlah penting sekaligus menjadi ruang bagi anggota untuk semakin mengembangkan kemampuan diri dengan menggunakan berbagai peralatan teknologi maju dalam tugas kegiatannya. Dengan demikian organisasi pun harus memacu kemampuannya untuk dapat menyiapkan peralatan (CORE) sesuai standar operating emergency.
Menjawab Tantangan Arus Moderenisasi Teknologi Komunikasi salah satu upaya yang perlu dilaksanakan adalah pelaksanaan pelatihan secara teratur dalam suatu program. Materi pelatihan yang berbasis amatir radio kaitannya dengan perkembangan terkini teknologi telekomunikasi sudah semestinya diwujudkan dan dilaksanakan oleh pengurus sebagai bentuk kebijakan pengurus menjawab tantangan Arus Moderenisasi Teknologi Komunikasi.
Kedepan hal - hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan lainnya (UNAR, IAR dan KTA) akan dilaksanakan secara online. Ini membutuhkan kesiapan sumber daya pengurus untuk menanganinya.
KESIMPULAN SARAN.
Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam yang sangat terbatas dan strategis mutlak diperlukan tertib penggunaannya dengan memperhatikan kaidah hukum nasional maupun international. Penggunaan spektrum frekuensi radio harus sesuai dengan peruntukannya serta tidak saling menganggu mengingat sifat spektrum frekuensi radio dapat merambat ke segala arah tanpa mengenal batas wilayah negara.
Kegiatan lomba yang pelaksanaannya dominan berbasis frekuensi radio, perlu diatur secara spesifik dalam suatu keputusan organisasi sebagai pedoman pelaksanaan yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perlunya pelatihan secara teratur dalam suatu program dengan materi pelatihan yang berbasis amatir radio kaitannya dengan perkembangan terkini teknologi telekomunikasi.
Demikian Materi ini disampaikan untuk dapat didiskusikan dalam Rapat ini, semoga menghasilkan rumusan yang dapat bermanfaat bagi Anggota Amatir Radio dan Organisasi.
*makalah ini disajikan dalam sesi diskusi pada Rakordinasi 23 Mei 2015 di Hotel Banua Makassar