Rabu, 03 September 2014

KODE ETIK AMATIR RADIO


KODE ETIK
AMATIR RADIO INDONESIA


  • Amatir Radio Berjiwa Perwira.
    Secara sadar ia tidak akan menggunakan udara untuk kesenangan pribadi, sedemikian rupa sehingga mengurangi kesenangan orang lain. 
  • Amatir Radio adalah Setia.
    Ia mendapat ijin amatir dari Pemerintah karena Organisasinya dan akan setia dan patuh kepada Negara dan Organisasinya.
  • Amatir Radio adalah Progresif.
    Amatir Radio selalu menyesuaikan stasiun radionya setingkat dengan ilmu pengetahuan.  Ia membuatnya dengan baik dan efisien, ia melayaninya dengan cara yang bersih dan teratur.
  • Amatir Radio adalah Seorang Ramah Tamah.
    Jika diminta, ia akan mengirim beritanya dengan perlahan dan sabar, kepada yang belum berpengalaman ia memberi nasehat, pertimbangan dan bantuan secara ramah tamah.  Inilah ciri-ciri khas Amatir Radio.
  • Amatir Radio Berjiwa Seimbang.
    Radio merupakan hobbynya, ia tidak akan memperkenankan hobby nya mempengaruhi kewajibannya terhadap rumah tangga, pekerjaan, sekolah atau masyarakat sekitarnya.
  • Amatir Radio adalah Seorang Patriot.
    Ia selalu siap sedia dengan pengetahuan dan stasiun radionya untuk mengabdi kepada Negara dan Masyarakat.


Naskah asli "The Amateurs Code" disusun oleh Paul M. Segal - W9EEA pada tahun 1928
Naskah "Code Etika ORARI" disahkan pada Kongres I ORARI, 9 Juli 1968, di Jakarta
Kode Etik Amatir Radio Indonesia yang berlaku sekarang merupakan hasil perumusan ulang
pada Kongres II ORARI, 8 - 9 Juli 1975, di Jakarta

Naskah Code Etika ORARI 1968

Berkomunikasi Menggunakan Kode Morse

(Redirected from Kode Morse)
Sumber: Dudy Wijaya Rampi (YB0DPO) & ORARI Lokal Pekalongan (YB2ZAP).
Sistim komunikasi yang dikenal dewasa ini sudah banyak dijumpai, terutama dalam komunikasi Amatir Radio. Dalam dunia amatir radio hubungan komunikasi telah dikenal dengan istilah SSB ( Single Side Band ) , CW ( CONTINUOUS WAVE ) , RTTY ( Radio Teletype) , Packet Radio , Amtor , PSK31, dll.
Pada bagian ini akan di bahas tentang CW ( CONTINUOUS WAVE ). CW adalah gelombang sinyal radio yang secara terus menerus dipancarkan dengan membawa carrier sinyal nada/suara tone dengan sistim pengiriman dan penerimaan mempergunakan kode morse.
Kode morse pertama kali di ciptakan sejak tahun 1800-an oleh F.B. Morse berkebangsaan Amerika. Istilah lain dari kode morse adalah Telegrafie atau disebut juga dengan istilah kata sandi morse. Kode morse biasanya digunakan pada komunikasi maritim, perhubungan darat/laut, angkatan bersenjata dan amatir radio.
Pada Zaman Perang dunia I & II Kode morse sangat dibutuhkan pada setiap Negara karena, kegunaannya untuk dinas rahasia Negara, karena lebih singkat, lebih cepat dan masih dapat diterima sinyal pancarannya yang sangat lemah sekalipun. Disinilah kelebihan dari kode morse itu, namun kelemahannya bahwa orang beranggapan bahwa untuk belajar kode morse sangat sulit dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
Memang, untuk mempelajari kode morse membutuhkan waktu, tempat dan tentunya niat untuk belajar. Prinsipnya semakin sering berlatih kode morse baik secara sendiri-sendiri atau berkelompok (Sparring partner) maka, orang tersebut semakin lihai dan dengan sendirinya kecepatan menerima dan mengirim kode morse tersebut akan semakin bertambah. Dalam mempelajari kode morse jika ingin berhasil, ikutilah tips-tips sebagai berikut :
  • Niat dalam meraih keberhasilan dalam belajar
  • Pelajari Kode morse yang mudah diingat terlebih dahulu.
  • Luangkan waktu minimal 1 ( satu ) Jam / hari untuk berlatih menerima & mengirim kode morse.
  • Rileks ( santai ), jangan ada beban dalam pikiran anda
  • Perbanyak menerima kode morse dengan menulis tangan diawali dengan kecepatan 5 kata per menit ( 5 WPM ).
  • Bersabarlah dalam belajar
  • Yakinlah bahwa anda pasti bisa dan berhasil dalam belajar.
  • Jika hari ini anda tidak dapat belajar kode morse oleh karena sibuk dan atau ada beban dalam pikiran anda maka, sebaiknya belajar kode morse dilakukan keesokan harinya.
  • Biasanya belajar kode morse yang baik dilakukan adalah pada pagi hari atau tengah malam.
  • Paculah keinginan anda bahwa, mengapa orang lain dapat belajar kode morse dengan kecepatan tinggi baik menerima atau mengirim.
  • Janganlah cepat putus asa jika tidak berhasil dalam mempelajari kode morse hari ini, upayakan keesokannya dengan harapan bahwa masih ada hari esok yang lebih baik.


Contents

[hide]

[edit] Menerima Kode Morse

Mempelajari kode telegrafi sama dengan mempelajari bahasa baru, yaitu BAHASA KODE. Bila diperhatikan, kode telegrafi ini sesungguhnya adalah BAHASA SUARA yang terdiri dari berbagai/kombinasi/variasi antara nada pendek dan nada panjang yang selanjutnya menjadi: Huruf, Angka, Tanda Baca dan Prosedur Signal. Kode telegrafi ini atau disebut juga dengan Continental Code (International Morse) merupakan salah satu kode yang umum dipergunakan dalam dunia komunikasi dengan mode CW.
Beberapa tips untuk memudahkan menerima kode morse dari YB2ZAP,
  • Bila telah menguasai nada, irama dan waktu (timing) dari kedua nada, maka sudah dapat dimulai melakukan kombinasi dan variasi nada lainnya.
  • Ingat! bahwa anda sedang melafalkan bahasa baru dan bukan mengingat-ingat kumpulan nada-nada panjang dan pendek.
Mulailah membiasakan cara penulisan yang cepat secara santai.
  • Usahakan agar konsentrasi dilakukan PADA PEMBACAAN KODE bukan pada gerak jari-jari yang sedang menuliskan huruf-huruf yang diterima.
  • JANGAN membaca ulang apa yang telah dituliskan disamping meramalkan kode-kode yang akan keluar berikutnya.
Bila salah satu huruf tidak dapat diingat/diterima, HILANGKAN dan TINGGALKAN. Pusatkan konsentrasi pada kode berikutnya. Bila hal ini tidak dapat dibuang, anda akan selalu ketinggalan dan tidak akan bisa maju. Hal tersebut dapat dikatakan membuang konsentrasi yang tidak perlu.


[edit] Mengapa Kode Morse di Amatir Radio

Pada dunia Amatir Radio, CW atau CONTINUOUS WAVE telah lama dikenal sejak tahun 1900-an. Gelombang radio CW ini adalah unik, karena walaupun penerimaan sinyal kecil oleh karena daya pancar radio transmisi kecil atau bahkan kecil sekali atau mungkin propagasi kurang baik, maka komunikasi dengan CW masih bisa didengar bagi penerima.Oleh sebab itu mengapa CW lebih banyak disukai oleh para amatir radio dunia.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman, hubungan komunikasi dengan CW lebih banyak dijumpai di band-band amatir jika dibandingkan dengan mode lainnya seperti misalnya SSB, RTTY, SSTV, & PSK31 sekalipun.
Suatu pertanyaan yang menarik, mengapa di amatir radio dituntut untuk dapat mengoperasikan ( Menerima & Mengirim ) kode morse. Pada salah satu ketentuan regulasi mengenai amatir radio, IARU ( International Amateur Radio Union ) menyatakan bahwa seorang amatir radio harus dapat menerima dengan telinga dan mengirim dengan tangan kode-kode morse Internasional, walaupun dengan kecepatan rendah. Hal itu bermanfaat jika ada stasiun amatir, atau ada stasiun luar amatir yang masuk pada band-band amatir meminta pertolongan atau marabahaya baik di darat, laut dan udara, maka amatir radio wajib menolong apapun kondisinya.
Pertanyaan lainnya adalah mengapa harus CW dan mengapa bukannya SSB, RTTY, Data, dsbnya yang lebih cepat berita pengirimannya dll. Dengan mengoperasikan CW, sinyal yang lemah sekalipun masih dapat didengar/dibaca oleh penerima. Oleh sebab itu Kode morse masih merupakan keandalan bagi setiap stasiun radio. Sebaliknya dengan SSB, RTTY atau Data sekalipun jika sinyal pancarannya lemah belum tentu penerimaannya sempurna atau paling tidak mudah didengar atau dibaca penerima.
Namun masih banyak para amatir radio masih apriori terhadap kehadiran mode CW. Hal ini wajar saja, karena mungkin CW adalah sulit untuk dipelajari dan belajarnya tidak bisa dalam waktu singkat langsung mahir.
Dari pengalaman, Niat dan kesabaran adalah modal utama dalam mempelajari kode morse . Jika anda seorang DX-er atau hobby berkomunikasi antar Negara atau antar Benua, maka pada pengoperasian Low band ( misalnya pada band 160 m, 80 m & 40 m ), yang paling mudah untuk berkomunikasi adalah dengan mode CW. Karena Tone pada mode CW tersebut dapat menembus noise/gangguan yang biasanya terdapat pada low band tersebut.


[edit] Continuous Wave (CW)

Untuk mengenal Kode morse maka, pertama-tama kita harus mempelajari terlebih dahulu sandi-sandi pada setiap huruf, angka & tanda-tanda baca. Berikut ini rumusan dari Kode morse Internasional yang dikenal:
.      Titik/Dit/Dot           (Nada Pendek) 
_      Garis datar/Dah/Dash    (Nada Panjang) 

Huruf-huruf :
A .-           K -.-           U ..- 
B -...         L .-..          V ...- 
C -.-.         M --            W .-- 
D -..          N -.            X -..- 
E .            O ---           Y -.-- 
F ..-.         P .--.          Z --.. 
G --.          Q --.- 
H ....         R .-. 
I ..           S... 
J .---         T– 

Angka-angka :
1 .----        6 -.... 
2 ..---        7 --... 
3 ...--        8 ---.. 
4 ....-        9 ----. 
5 .....        Ø ----- 

Tanda Baca :
.  Titik          .-.-.- 
,  Koma           --..-- 
?  Tanda Tanya    ..--.. 
(  Kurung Buka    -.--. 
)  Kurung Tutup   -.--.- 
=  Sama Dengan    -...- 
-  Garis Datar    -....- 
/  Garis Miring   -..-. 
“  Kutip          .-..-. 
‘  Petik          .----. 
:  Titik Dua      ---... 
;  Titik Koma     -.-.-. 
Tanda lainnya:
VVV    ...-...-...-    Persiapan Transmisi/Perhatian 
KA     -.-.-           Perhatian 
SN     ...-.           Awal Pengiriman Berita 
AR     .-.-.           Akhir Pengiriman Berita 
AS     .-...           Tunggu Sebentar 
SK     ...-.-          Akhir Seluruh Transmisi 
HH     ........        Kesalahan Kirim Huruf/error 
SOS    ...---...       Tanda Marabahaya 
KN     -.--.           Komunikasi berlangsung 2 arah namun orang lain tidak boleh break-in 
K      -.-             Ganti/over 
Masih banyak lagi singkatan kata-kata yang lazim dipergunakan pada komunikasi CW. Singkatan kata-kata yang sering digunakan dalam komunikasi CW di lampirkan di Apendix.Untuk memudahkan latihan kode morse, sebaiknya kode morse di kelompokan menjadi,
1.     . .. ... ....         EISH 
2.     - -- ---              TMO 
3.     .- ..- ...-           AUV 
4.     -. -.. -...           NDB 
5.     .-. .-.. ..-.         RLF 
6.     -.- -.-. -.-- -..-    KCYX 
7.     .-- .--- .--          WJP 
8.     --. --.. --.-         GZQ


[edit] Laporan Sinyal Dengan CW

Laporan sinyal dengan CW adalah dengan menambahkan Nilai Tone pada RST. RST adalah Readebility Signals Strenght Tone maksudnya adalah pembacaan sinyal & tone yang dapat diterima. Pada dunia amatir radio, RST yang sah adalah minimal 339. Oleh karena itu usahakanlah Tone yang didengar oleh penerima pancaran sinyal anda tidak mengalami gangguan atau distorsi kwalitas, walaupun sinyal transmisi anda lemah dsbnya.
Arti lengkap dari laporan RST adalah,
R = READIBLITY
1 = Unreadable
  = Tidak terbaca
2 = Barely readable, occasionaly words distinguis
  = Hampir tidak terbaca, kata-kata kadang-kadang dapat dikenal
3 = Terbaca dengan mengalami kesukaran
4 = Terbaca, praktis tidak mengalami kesukaran
5 = Jelas terbaca 
S = SIGNAL STRENGTH
1 = Signal halus hampir tidak dapat dirasa/dilihat
2 = Signal sangat lemah
3 = Signal lemah
4 = Signal sedang
5 = Signal sedang sampai baik
6 = Signal baik
7 = Signal agak kuat
8 = Signal kuat
9 = Signal kuat sekali 
T = TONE
1 = Tone 60 Cycle AC, kasar sekali dan lebar
2 = Tone AC sangat kasar dan lebar
3 = Tone AC kasar, diratakan tapi tidak disaring
4 = Tone kasar dan disaring
5 = Tone AC yg diratakan dan disaring dengan getaran pada modulasi
6 = Tone yg disaring dengan getaran terbatas pada modulasi
7 = Tone mendekati baik, getaran masih terdengar
8 = Tone mendekati sempurna dan masih terdengar getaran lemah
9 = Tone yg sempurna


[edit] Cuplikan Komunikasi Dalam Mode CW

Biasanya pada komunikasi CW, sinyal tidaklah diutamakan pada komunikasi jarak jauh amatir radio, yang terpenting adalah kwalitas tone dan ketukan anda. Dengan adanya tone yang baik didengar dan ketukan yang mendekati sempurna, maka seorang amatir radio akan merasakan kepuasan dan kebanggaan tersendiri dalam komunikasi CW.
Contoh QSO dalam CW pada band 21 MHz :
YBØDPO  : CQ DX CQ CQ DX DE YBØDPO YBØDPO PSE K 
W1WF    : DE W1WF W1WF AR K 
YBØDPO  : W1WF GM GM TNX FOR CALL UR RST 579 579 HERE MY NAME IS DUDY DUDY, QTH IS 
          JAKARTA JAKARTA, SO HW CPI OM? W1WF DE YBØDPO KN 
W1WF   : YBØDPO DE W1WF, TNX FOR CALL UR RST 599 5NN
          MY NAME IS TOM TOM QTH IS NEW HAMPSHIRE/NH NH AR YBØDPO DE W1WF KN 
YBØDPO  : W1WF DE YBØDPO - OK TOM TNX FB QSL QSL SURE VIA BURO BEST 73 CUL TOM, W1WF  DE YBØDPO AR SK TU E E 
W1WF    : YBØDPO DE W1WF - YES DUDY TNX FER QSO THE QSL IS OK 73 CUL GE DUDY, YBØDPO DE W1WF SK TU E E 
(Demikian seterusnya........)
Namun ada lagi komunikasi dengan stasiun langka yang istilahnya di Pile up (= Banyak amatir radio dunia yang memanggilnya ). Hal ini cukup panggil stasiun langka tersebut dan jika ada jawaban darinya maka, kirim saja laporan sinyal 599 dan selesai.
Misal QSO dengan stasiun langka pada band 21 Mhz :
3X1MX  : QRZ DE 3X1MX 3X1MX K..... 
PileUps: ..WT.,!!/#..<HA3#%$#..D!#$#W2&%%$!!....BW>... 
3X1MX  : HA3...HA3 599 BK 
HA3DF  : DE HA3DF HA3DF TNX UR 599 BK 
3X1MX  : HA3DF TU DE 3X1MX QRZ K 
( Demikian seterusnya........ )


[edit] Kecepatan Kata Per Menit (WPM)

Setelah sudah hafal baik huruf, tanda baca, dan angka. Maka yang perlu di tingkatkan adalah kecepatan/speed pada kata-kata per menit atau yang lazim disebut WPM (= Words Per Minutte ). Maksudnya adalah berapa kata-kata per menit setiap ketukan atau penerimaan kode morse itu.
Pengalaman yang ada menunjukan bahwa manusia dapat meningkatkan kecepatan menerima dan mengirim kode morse dari 5 WPM sampai dengan 50 WPM. Lebih dari 50 WPM penulis belum pernah menemukan dan kami kira hanya ketukan dengan mesin saja yang dapat melaksanakannya.


[edit] Bagaimana Menaikan Kecepatan Morse

Untuk menaikkan kecepatan sebenarnya mudah saja, seringnya latihan menerima dan mengirim kode morse Internasional dengan sendirinya kecepatan makin lama akan makin meningkat, biasanya periode kenaikan kecepatan setiap 5 WPM. Hal itu membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Rata-rata membutuhkan waktu antara 6 bulan sampai 1 tahun tergantung porsi latihan itu sendiri. Dalam menaikkan kecepatan usahakan latihan setiap hari menerima dan mengirim kode morse dan minimal 1 jam dalam sehari. Lebih banyak waktu untuk latihan dalam sehari maka, semakin baik.


[edit] Kode Q

Sumber: YB2ZAP
Kode Q ini dipergunakan dalam komunikasi CW dan merupakan singkatan dari suatu kebutuhan komunikasi antar stasiun radio amatir. Kode Q ini dapat dipergunakan secara luas dalam sistem komunikasi dengan CW, baik oleh Militer, Perusahaan, Pemerintahan dan stasiun-stasiun radio lainnya.
Kode Q hanya terdiri dari 3 (tiga) huruf yang diawali dengan huruf Q dan merupakan suatu: Informasi, Penjelasan, Situasi, Kondisi, Tindakan dan lain-lain.
Kode Q ini merupakan PERNYATAAN dari satu pihak/stasiun, dan di lain pihak merupakan JAWABAN/PERNYATAAN yang diinginkan.
Kode Q ini diawali dengan QAA sampai dengan QZZ dan dipergunakan untuk berbagai macam keperluan, seperti: Keadaan Cuaca, Perjalanan, Penerbangan, Pelayaran, Kegiatan-kegiatan SAR dan lain-lain. Sedangkan untuk komunikasi dipergunakan mulai ORA sampai dengan QUZ.


[edit] Komunikasi Jarak Jauh Dengan CW

Komunikasi jarak jauh dengan CW sebenarnya sungguh menyenangkan, karena dengan peralatan komunikasi apa adanya saja kita dapat melakukan komunikasi itu. Misal : kondisi antenna dengan menggunakan dipole atau vertical antenna saja sudah dapat komunikasi jarak jauh ( DX ).
Tips-tips dalam memulai komunikasi jarak jauh yang baik:
  • Siapkan Log book, alat tulis dan kertas kosong
  • Jika mempunyai PC bukalah Program software Log system
  • Isi terlebih dahulu tanggal, band, dan mode yang akan dipergunakan sebelum mulai berkomunikasi
  • Lakukan ketukan dengan baik dan benar, usahakan jangan banyak salah dalam mengetuk kode morse
  • Jangan gugup dan tegang dalam berkomunikasi
  • Jangan terlalu banyak meminta repeat/ulang ketukan yang dikirim oleh stasiun DX
  • Konsentrasi penuh penerimaan ketukan dari stasiun DX
  • Catat UTC Time, Call stasiun, nama dan laporan sinyal yang diterima
  • Jangan terlalu cepat dan terlalu lambat dalam mengetuk, arti kata lain standard ketukan (Rata-rata 12 – 28 WPM). * Jangan mengetuk dengan gaya bahasa yang tidak dimengerti oleh stasiun DX.
  • Persingkatlah sedapat mungkin komunikasi anda.
  • Anggaplah bahwa teman berkomunikasi DX dengan anda itu adalah sahabat anda.


[edit] CW Contest

CW contest umumnya hampir sama dengan SSB Contest, perbedaannya hanya menambah Laporan sinyal ditambah dengan Tone pada RSTnya saja. Jika pada SSB laporan sinyal adalah 59 ( RS ), tetapi apabila CW laporan sinyalnya menjadi 599 ( RST ).
Kegiatan kontes biasanya diselenggarakan pada hari Sabtu dan Minggu atau week-end pada setiap bulannya, untuk itu rencanakanlah bahwa kontes apa yang akan dikuti dan buatlah program terencana mengenai persiapan sarana pendukung serta alat komunikasi yang layak pakai.
Dalam kontes CW jika ingin memenangkannya, maka penulis mempunyai pengalaman mengenai alat-alat apa saja yang perlu disiapkan sebelum kontes di mulai seperti:
  • Transceiver, Antenna ( Directional ) dan SWR meter/tuner
  • Power supply
  • Rotator antenna
  • Booster/Linier Amplifier ( Jika ada )
  • PC atau Notebook
  • Logging software untuk kontes
  • Digital UTC & Local time Clock
  • Diskette untuk Back up data
Disamping itu tentunya operator yang akan mengoperasikan pada kegiatan CW Contest yang dimaksud juga dalam keadaan kondisi prima, oleh karena kontes yang akan diikuti akan memakan waktu 48 Jam ( 2 hari ) sehingga operator tersebut sangat jarang beristirahat pada hari kontes itu.
Sepanjang pengetahuan penulis bahwa kegiatan kontes dunia yang bergengsi adalah sebagai berikut :
  • CQ World Wide DX CW Contest (Diadakan setiap tahun pada minggu ke-empat bulan November )
  • CQ World Wide WPX CW Contest ( Diadakan setiap tahun pada minggu ke-empat bulan Mei )
  • IOTA DX Contest ( Diadakan setiap tahun pada Minggu ke-empat bulan Juli)
  • Worked All Europe ( Diadakan setiap tahun pada Minggu ke-Dua bulan Agustus)


[edit] Untuk Apa Mengikuti CW Contest?

Suatu pertanyaan yang bagus, untuk apa mengikuti kontes apalagi dari segi finansial tentu akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini perlu jawaban yang rinci. Kontes diikuti adalah sebagai kebanggaan tersendiri bagi seorang operator, karena kontes diikuti biasanya ribuan orang di seluruh dunia. Memang dari segi finansial kita memikirkan juga nanti mengenai biaya pemakaian listriknya, pencetakan QSL card, biaya pengiriman QSL card ke luar negeri, biaya administrasi (Alat tulis dll), termasuk biaya konsumsi dll.
Apabila operator yang mengikuti kontes tersebut ternyata menjuarainya, maka hal ini bukan saja kebanggaan diri saja, namun juga organisasinya baik di tingkat lokal, daerah atau Nasional dan bahkan negaranya. Paling tidak ada perwakilan dari setiap Negara yang mengikuti kontes yang diikuti.
Oleh karena kegiatan kontes merupakan sarana latih diri dan penyaluran hobby maka, hal ini tidak boleh menyimpang dari kode etik amatir radio yang telah diketahui bersama.


[edit] Apa Perlu QSL Manager?

Jika anda hobby dalam komunikasi DX dan aktif di band-band amatir radio seperti mengikuti kontes-kontes internasional maka, sebaiknya anda mempunyai QSL manager yang professional. QSL Manager adalah orang yang mengelola kartu QSL yang masuk dan yang dikirim oleh manager sepanjang ada perjanjian tertulis dari operator dengan manager yang ditunjuk. Sehingga operator tidak perlu memikirkan biaya cetak QSL card dan pengirimannya akan tetapi operator berkewajiban mengirim log sheet atau software log sheet kepada managernya.
Tips-tips dalam memilih manger yang professional :
  • Cari tahu lowongan manager yang terdapat pada internet (Cari di Yahoo : QSL Manager Society)
  • Hubungi manager yang diinginkan melalui korespondensi (Surat atau e-mail) dan beritahu bahwa anda ingin mempunyai QSL manager.
  • Tanyakan pada calon manager apakah dia juga dapat mengelola award-award yang diinginkan anda.
  • Tanyakan QSL card yang dicetak dan bagaimana prosedurnya.
Beberapa saran apabila anda ingin mempunyai QSL Manager, yaitu :
  • Cari Call sign manager yang mudah di ingat
  • Cari Manager orang Amerika, Eropa barat atau Jepang.
  • Cari tahu Umur manager yang akan ditunjuk Misal : Buckmaster Call book dsbnya.
  • Beritahulah secara terbuka bahwa anda tidak mempunyai waktu untuk mengurus QSL card padahal anda hobby komunikasi DX.
  • Kirim Copy dari data Izin Amatir radio, pas photo (1 Lembar) dan beritahu perangkat yang digunakan untuk DX-ing.
Besar harapan kami bahwa akan semakin banyak para amatir radio yang menyenangi CW dan berkomunikasi DX dengan mode CW.





"Cara Cepat Belajar Kode Morse: 2 Jam Bisa QSO" oleh Hari, YB2UTX

"Cara Cepat Belajar Kode Morse: 2 Jam Bisa QSO" oleh Hari, YB2UTX

Dari ki-ka: Hari YB2UTX, Dadang YB2EUZ dan saya di rumah Firman YC2YTH, Yogyakarta, Agustus 2011
Sore hari ini (03/12), barang kiriman OM Hari YB2UTX berupa buku karyanya (+ DVD)  "Cara Cepat Belajar Kode Morse: 2 jam Bisa QSO", tiba dengan aman di Cinere (lihat Gbr.1 dan Gbr.2, bawah).

Pertama, banyak terima kasih atas  kiriman tsb. Kedua, saya hargai upaya-upaya OM Hari dkk di Yogya CW Club, yang secara kontinyu menebar virus supaya CW menjadi "pandemi" di Indonesia. Pada hlm. 3, Kata Pengantar, Hari menyatakan keprihatinannya terhadap makin sedikitnya penyuka moda CW di Indonesia.

Setelah disimak/dibaca, saya yakin bahan-bahan yang lengkap dari OM Hari YB2UTX ini akan sangat berguna bagi para pemula dan/atau bagi para penggila CW tingkat mahir yang ingin meningkatkan kemampuannya.



Gbr.1 Kulit muka buku 35 hlm. karya Hari, YB2UTX
Saya belajar kode Morse dengan beberapa macam metode seperti, antara lain: YB0AU (sk), Farnsworth (ARRL), Koch dan lain-lain. Metode yang ditawarkan oleh OM Hari adalah yang disebutnya dengan "pola-bunyi"

Menurut saya, inilah cara yang paling cocok buat kita di Indonesia. Kenapa? Pola-bunyi mensyaratkan bahwa kita lebih dulu harus suka/menikmati bunyi (listen and enjoy first) kode Morse. Mirip dengan prosedur mulai ber-qso (ketuk QRL? sebelum menggunakan frekuensi). Bukankah itu adalah juga sopan-santun adat kita?

Dia menganalogikan kondisi ideal tsb dengan lagu Alamat Palsu dari Ayu Tingting yang sederhana, enak dinikmati (=nglaras, Jawa), tulis Hari di halaman 2.


Hari juga mengumpamakan bunyi elemen "dit" dan "dah" dalam kode Morse dengan "ning" dan "gung" pada musik Jathilan yang bisa membuat sang penari trance. Atau suara ketukan gendang "dung-tek" pada  ilustrasi bunyi pertunjukan topeng monyet (hlm. 3).
Cerdas budaya bukan?

Gbr. 2. DVD yang melengkapi buku terbaru Hari UB2UTX
Keistimewaan paket dari Hari juga ada pada DVD yang bermuatan aplikasi software CW Player v.4.0.5 untuk berlatih mengetuk, mendengar - ada pula menu Quiz-nya untuk 'bertanding secara virtual". Level QSB dan kecepatan respon dapat diatur. Ini akan membuat kita lebih termotivasi untuk makin menyukai dan menguasai kode Morse (lihat Gbr. 3). 

Gbr. 3. Aplikasi software CW Player dalam paket
Ada pula rangkaian gambar slides penjelasan (dalam format Power Point) berisi uraian tentang kelebihan-kelebihan moda CW di zaman digital modern ini.

Saya merekomendasikan agar Anda segera memiliki buku dan DVD karya OM Hari ini yang dapat diperoleh dengan harga yang terjangkau (termasuk ongkos kirim ke seluruh Indonesia, dengan pelayanan Pos Kilat Khusus, lihat e-mail pada Orari News di bawah).



Sebuah koreksi kecil untuk Hari adalah cara penulisan "73's" di akhir halaman Kata Pengantar.  Setahu saya, tidak ada bentuk jamak (plural) dalam ekspresi tersebut. Cukup ditulis "73".

Saya berharap Anda tidak memperbanyak materi paket ini untuk keperluan pihak lain -selain pribadi- tanpa seizin penulis/pembuatnya. 



Dikutip dari OrariNews:

KODE ETIKA ORARI

ATURAN DASAR KEGIATAN AMATIR RADIO


Aturan Kegiatan Amatir Radio

Pada dasarnya setiap kegiatan Amatir Radio akan berkaitan erat dengan penggunaan perangkat Pemancar Radio.
Pemancar Radio adalah suatu peralatan yang mempunyai nilai KHUSUS dan nilai STRATEGIS. Yang dimaksud dengan peralatan yang bernilai KHUSUS adalah:
  • suatu peralatan yang mampu menimbulkan bencana baik bagi penggunanya maupun lingkungan, negara bahkan dunia. Bencana tersebut dapat ditimbukan akibat kondisi Teknis maupun yang diakibatkan dari pengoperasian dari peralatan tersebut. Dengan demikian Pemancar radio dapat disetarakan dengan Senjata, Obat Bius, Pesawat Terbang dll.
Yang dimaksud dengan peralatan yang bernilai STRATEGIS adalah:
  • suatu peralatan yang sangat dibutuhkan dakam menunjang kehidupan manusia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan pembangunan bangsa dan mengamankan kehidupan masyarakat, bangsa, negara bahkan dunia.
Agar Pemancar Radio dapat digunakan secara berhasil guna, dan dampak dari Nilai khusus dapat dihindari, maka penggunaan pemancar radio harus diatur secara terpadu di seluruh dunia, dan aturan penggunaan dalam bentuk ketentuan teknis dan operasional tersebut mutlak harus dipatuhi secara utuh dan konsekuen.
Ketentuan para penggunaan pemancar radio di dunia adalah RADIO REGULATION dari International Telecomunication Union   yang merupakan badan dunia khusus menangani semua permaasalahan telekomunikasi dunia.
Dalam Radio Regulation tersebut telah diatur tentang Pembagian Services, yaitu dipembagian masing-­masing kegiatan yang membutuhkan sarana komunikasi, selanjutnya setelah di bagi Servicesnya maka di tata pula Frekuensi kerja dari masing­masing kegiatan agar tidak saling menggangu antara satu dengan lainnya.
Setelah di atur pembagian Services dan Frekuensinya maka di atur pula Tanda pengenalnya (Callsign ) agar setiap pancaran dari suatu stasiun dapat mudah dikenali.
Dan dalam Radio Regulation diatur pula tentang berbagai ketentuan lainnya tentang telekomunikasi, dengan maksud agar komunikasi dapat digunakan dan dimanfaatkan secara maksimal tanpa menimbulkan gangguan dan saling menggangu serta menimbulkan bencana dan keselamatan / keamanan dunia.

  Ketentuan yang mengikat bagi Amatir Radio di Indonesia

Seorang Amatir Radio dalam melakukan kegiatan akan tunduk dan patuh kepada semua peraturan dan ketentuan yang berlaku, sebagaimana ikrarnya yang tertuang dalam butir kedua dari Kode Etik
Amatir Radio yang ber bunyi “Amatir Radio adalah setia” karena Ia mendapat izin dari Pemerintah karena Organisasinya, Iakan setia dan patuh kepada Negara dan Organisasinya.
Ketentuan yang mengikat bagi kegiatan Amatir Radio di Indonesia adalah:
  • Radio Regulation yang mengatur tentang Telekomunikasi Dunia. Radio Regulation adalah ketentuan yang telah disepakati oleh seluruh anggota ITU yang diambil dalam International Telecomunication Convetion.
  • Peraturan dan Perundang­undangan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Semua Peraturan dan Perundang­undangan yang ditetapkan oleh Pemerintah yang berkaitan dengan Telekomunikasi adalah mengacu pada Radio Regulation. Bagi Amatir Radio Indonesia semua ketentuan yang berkaitan dengan Teleko­munikasi dan berbagai aspek yang berkaitan dengan kegiatan Amatir Radio adalah mengikat, ketentuan yang dimaksud adalah antara lain:
  1. Undang­-Undang nomor 11 tahun 1985 tentang Pengesahan Konvensi ITU nairobi 1982.
  2. Undang­undang nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi.
  3. Peraturan Pemerintah nomor 52 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi.
  4. Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2000 tentang Pengunaan Spetrum frekuensi.
  5. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 49 tahun 2002 tentang Pedoman Kegiatan Amatir Radio.
  • Ketentuan dan Peraturan yang ditetapkan oleh International Amateur Radio Union (IARU). Ketentuan dan Peraturan yang ditetapkan oleh International Amateur Radio merupakan kesepakatan oleh seluruh anggota IARU yang diambil dalam IARU Conference antara lain:
  1. Band Plan
  2. Protokol komunikasi digital
  3. Penggunaan Satellite
  4. Kegiatan Kontes, QSL-ing, Award
  • Ketentuan dan berbagai Kebijakan yang ditetapkan Organisasi.
Larangan bagi kegiatan Amatir Radio antara lain:
  • Amatir Radio dilarang di gunakan untuk keperluan
Komersial 
Politik 
Dinas Instasi Pemerintah dan bukan Pemerintah 
Sambungan jaringan telekomunikasi umum
Rumah tangga dan Pihak Ketiga 
  • Amatir Radio dilarang berkomunikasi dengan
Stasiun dari Negara yang memusuhi Indonesia 
Stasiun yang tidak syah dan stasiun lainnya 
Menggunakan bahasa Sandi dan Bahasa yang tidak sopan 
Menggunakan peralatan pengubah audio 
  • Amatir Radio dilarang
memancarkan  Siaran Berita, Musik dll 
memancarkan Berita darurat palsu dan menyesatkan 
mengudara dari Kapal laut dan Pesawat Udara.

 Tanda Pengenal (Callsign)

Dalam Radio Regulation dinyatakan bahwa  :
Setiap stasiun Radio yang memancarkan Transmisinya harus memiliki tanda pengenal, dan tanda pengenal tersebut tidak boleh menyerupai tanda-­tanda marabahaya (SOS ­ TTT ­ DDD dll) dan tanda-­tanda khusus yang menyerupai kode Q (QAA ­ QUZ)
Callsign yang digunakan oleh Amatir Radio adalah terdiri dari kombinasi Angka dan Huruf yang terbentuk dalam satu kesatuan yang menunjukan Prefix dan Suffix
Contoh YB1PR Prefix YB1 menunjukan Negara dan Daerah asal Stasiun. Suffix PR menunjukan stasiun yang bersangkutan.
Dengan demikian Penulisan dan Pengucapan Callsing harus secara utuh dan benar serta dapat dimengerti secara internasional

  Penulisan Callsign

YB1PR dan bukan YB 1 PR karena bila menggunakan spasi diantara callsign maka callsign tersebut tidak lagi merupakan satu kesatuan, dan ini akan sulit dimengerti bila diketuk dengan kode morse.
 Pengucapan Callsign   harus utuh dan benar dan sebaiknya dieja dengan ejaan standard (Internasional international radiotelephony spelling alphabet) yang di adopsi oleh ICAO, ITU, NATO dll. YB1PR harus di eja sebagai,
Yangke Bravo One Papa Romeo     
dan bukan
Bravo One Papa Romeo
Papa Romeo
Yangke Bravo Satu Papa Romeo
Yang Bener satu Pak Raden 
Karena bila pengucapan yang tidak utuh dan benar akan menyulitkan bagi stasiun lawan maupun yang stasiun yang sedang monitor.
Daftar Lengkap ejaan telephony dan kode morse terdapat pada tabel terlampir.

  Perlengkapan yang untuk melakukan kegiatan Amatir Radio

Untuk melakukan kegiatan seorang Amatir Radio harus memiliki kelengkapan "DASAR"
  • Dokumen
  • Administrasi
  • Stasiun radio
  • Alat teknik
  • Referensi
Di singkat menjadi DASAR



Foto Stasiun Amatir Radio YD1JJJ Seorang Homebrewer yang Aktif
Dokumen, yang terdiri dari:
  • Izin Amatir Radio (IAR) - yaitu izin dari Pemerintah untuk mendirikan dan mengoperasikan stasiun Radio Amatir.
  • Izin Penguasaan Perangkat Radio Amatir (IPPRA) – yaitu izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk menguasai / memiliki Perangkat Radio Amatir.
  • Kartu Tanda Anggota (KTA) - yaitu kartu pengenal yang dikeluarkan oleh ORARI Pusat sebagai bukti keanggotaan ORARI dan salah satu per­syaratan untuk pembaharuan IARI dan IPPRA serta untuk kenaikan tingkat.
Administrasi, yang terdiri dari:
  • Alat Tulis - note book dan alat tulis lainnya.
  • Logbook - buku catatan harian dari kegiatan komunikasi.
  • QSL card - kartu konfirmasi dari suatu komunikasi.
Stasiun radio, terdiri dari:
  • Perangkat Pemancar dan Penerima radio serta sarana penunjang lainnya yang bekerja dengan sempurna dan tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan disekelilingnya.
  • Peralatan penunjuk waktu yaitu Jam dalam UTC dan Penanggalan.
  • Papan Pengenal Stasiun yang ditempatkan pada lokasi yang mudah dilihat umum.
Alat teknik, yang merupakan sarana menunjang kegiatan teknik elektonika / alat bantu stasiun radio, peralatan yang dimaksud antara lain:
  • Tools, Tester, SWR, Dumiload dll
Referensi adalah merupakan sarana bantu untuk menunjang berbagai kegiatan Amatir Radio, Referensi yang dimaksud adalah antara lain:
  • Peta Prefix Amatir Radio, Buku­-buku peraturan dan ketentuan yang berlaku, buku­-buku tentang teknik elekronika radio, Callbook, Award Directory dll

 Komunikasi Amatir Radio

Amatir Radio dalam melakukan kegiatannya dalam berkomunikasi dapat menggunakan beraneka Moda, Sistim Komunikasi serta Frekuensi radio yang tidak sedikit jumlahnya, semua itu tentunya harus digunakan sesuai dengan tingkatan yang dimilikinya.
Moda yang dapat digunakan antara lain:
  • CW, RTTY, AMTOR, PACKET, PSK31, SSB, FM, SSTV, dsb .
Sistim komunikasi dapat dilakukan secara:
  • Direct ( Point to Point ),
  • Menggunakan Repeater, Satelite,
  • Pantulan Bumi, Bulan, Meteor dsb.
Frekuensi yang dapat digunakan adalah:
MF 1,8 - 2 MHz  160m band
HF 3,5 - 3,8 MHz  80m band
 7 - 7,1 MHz  40m band
 10,1 - 10,14 MHz 30m band
 14 - 14,35 MHz 20m band
 21 - 21,45 MHz 15m band
 24,89 - 24,92 MHz 12m band
 28 - 29,7 MHz 10m band

VHF 50 - 54 MHz 6m band
 144 - 148 MHz 2m band
UHF 430 - 440 MHz 70cm band
 1.240 - 1.300 MHz  24cm band
 2.300 - 2.450 MHz 13cm band
SHF 3.300 - 3.500 MHz 9cm band
 5.650 - 5.850 MHz  6cm band
 10.000 - 10.500 MHz 3cm band
 24.000 - 24.250 MHz 12mm band

EHF 47.000 - 47.200 MHz 
 75.500 - 81.000 MHz
 142.00 - 149.00 MHz
 241.00 - 250.00 Mhz 
untuk menggunakan frekuensi ini tentunya harus memperhatikan yang ketentuan dalam Izin yang dimiliki sesuai dengan tingkatannya, dan Ketentuan tentang Pembagian Segmen dan penggunaan kelas emisi dan kelebarannya,

  Band Plan dan Kelas Emisi

Sumber: Pasal 3 dan 4 Kep. 021/OP/KU/92
MF   ­  180  METER 
       1,800 - 2,000 CW 
 1,830 - 1,835 CW DX  WINDOW   200HA1A  200HA1B 2K20A2A 2K20A2B 
 1,830 - 1,850 PHONE DX 3K00H3E  3K00J3E 3K00R3E 6K00A3E 
 1,850 - 2,000 WINDOW PHONE
 Band ini hanya untuk tingkat Penggalang dan Penegak 
HF   ­  80  METER 
 3,500 - 3,900 CW 
 3,500 - 3,510 CW DX  WINDOW 200HA1A  200HA1B  2K20A2A 2K20A2B 
 3,510 - 3,775 PHONE  3K00H3E  3K00J3E  3K00R3E 6K00A3E 
 3,775 - 3,805 PHONE DX WINDOW 
 3,805 - 3,900 PHONE 
 Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak 
 Bagi tingkat Siaga berhubungan dengan stasiun Luar Negeri dengan CW. 
HF   ­  40  METER 
 7,000 - 7,100 CW  200HA1A 200HA1B 1K20F1A 1K20F1B 
 7,025 - 7,040 DATA  2K20A2A 2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 
 7,040 - 7,080 PHONE         3K00R3E 6K00A3E 16K0F2A 16K0F2B 
 7,080 - 7,100 PHONE DX WINDOW 16K0G1B 16K0G2B 
 Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak 
 Bagi tingkat Siaga hanya menggunakan moda CW pada Frekuensi 7,000 ­ 7,035 Mhz 
HF   ­  30  METER 
 10,100 – 10,150 CW  200HA1A 200HA1B 1K20F1A 1K20F1B 
 10,140 – 10,150 DATA         2K20F2B 2K20G1B 2K20G2B 
 10,150  RTTY CALL FREQ 2K20A2A 2K20A2B 
 Band ini hanya untuk tingkat Penggalang dan Penegak 
HF   ­  20  METER 
 14,000 – 14,350 CW  200HA1A 200HA1B 1K20F1A 1K20F1B 
 14,070 – 14,112 DATA         1K20F2B 1K20G1B 1K20G2B 2K20A2A 
 14,112 – 14,350 PHONE         2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 3K00R3E 
  14,100  INT’ BEACON 6K00A3E 
 14,150  INT’ SSTV 
 Band ini hanya untuk tingkat Penegak 
HF   ­  17  METER 
 18,068 – 18,168 CW  200HA1A 200HA1B 1K20F1A 1K20F1B 
 18,100 – 18,110 DATA  1K20F2B 1K20G1B 1K20G2B 2K20A2A 
 18,110 – 18,168 PHONE         2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 3K00R3E 
     6K00A3E 
 Band ini hanya untuk tingkat  Penegak 
HF   ­  15  METER 
 21,000 – 21,450 CW  200HA1A 200HA1B 1K20F1A 1K20F1B 
 21,070 – 21,150 DATA         2K20A2A 2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 
 21,150 – 21,450 PHONE         3K00R3E 6K00A3E 16K0F2A 16K0F2B
      16K0G1B 16K0G2B 
 Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak 
 Bagi tingkat Siaga hanya menggunakan moda CW pada Frekuensi 21,000 ­ 21,100 Mhz
  
HF   ­  12  METER
 24,890 – 24,990 CW  200HA1A 200HA1B 1K20F1A 1K20F1B 
 24,920 – 24,930 DATA         1K20F2B 1K20G1B 1K20G2B 2K20A2A 
 24,930 – 24,990 PHONE         2K20A2B 3K00H3E 3K00J3E 3K00R3E 
     6K00A3E 
 Band ini hanya untuk tingkat  Penegak  
HF   ­  10  METER 
 28,000 – 28,700 CW  200HA1A    200HA1B    1K20F1A   1K20F1B 
 28,050 – 28,150 DATA  2K20A2A    2K20A2B     3K00H3E   3K00J3E 
 28,150 – 28,300 INT’ BEACON 3K00R3E    6K00A3E     16K0F2A   16K0F2B 
 28,150 – 29,300 PHONE  16K0G1B    16K0G2B 
 29,300 – 29,510 SATELLITE 
 29,510 – 29,580 REPEATER INPUT 
 29,580 – 29,620 FM SIMPLEX 
 29,620 – 29,680 REPEATER OUTPUT 
 29,680 – 29,700 FM SIMPLEX 
 Band ini hanya untuk tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak 
 Bagi tingkat Siaga hanya menggunakan moda CW pada Frekuensi 28,000 ­ 28,400 Mhz 
 Segmen Satellite hanya untuk komunikasi melalui Satellite 
VHF   ­  6  METER
 50,000 – 54,000 CW 200HA1A   200HA1B    1K20F1A   1K20F1B 
 50,000 – 50,100 BEACON 2K20A2A   2K20A2B    3K00H3E    3K00J3E 
 50,100 – 51,000 PHONE 3K00R3E   6K00A3E    16K0F2A    16K0F2B 
 52,000 – 52,000 DATA 16K0G1B   16K0G2B    16K0F3E 
 52,000 – 54,000 PHONE 
 Band ini hanya untuk tingkat  Penggalang dan Penegak 
VHF   ­  2  METER 
 144,00 – 148,00 CW  200HA1A   200HA1B    1K20F1A   1K20F1B 
 144,00 – 144,10 E.M.E  2K20A2A   2K20A2B    3K00H3E    3K00J3E 
 144,10 – 144,20 DATA  3K00R3E   6K00A3E    16K0F2A    16K0F2B 
 144,20 – 144,28 EXPERIMENT 16K0G1B   16K0G2B    16K0F3E 
 144,28 – 144,38 SSB PHONE 
 144,40 – 144,48 FM SIMPLEX 
 145,00  CALL CHANNEL Band ini Semua untuk tingkat  
 145,02 – 145,78 ORGANIZATION 
 145,80 -  146,00 USE   Segmen   Satellite   hanya   untuk   komunikasi 
 146,02 -  146,28 SATELLITE  melalui Satellite
 146,30 -  146,60 REPEATER INPUT 
 146,62 -  146,88 FM SIPLEX 
 146,90 – 148,00 REPEATER OUTPUT 
      FM SIMPLEX  
UHF   ­  0,70  METER 
 430,00 – 440,00 CW 
 430,00 – 431,00 S.S.B   200HA1A   200HA1B    1K20F1A   1K20F1B 
 432,00 – 432,08 DATA   2K20A2A   2K20A2B    3K00H3E    3K00J3E 
 433,10 – 433,00 EME  BEACON  3K00R3E   6K00A3E    16K0F2A    16K0F2B 
 433,02 – 433,32 REPEATER INPUT         6K0G1B   16K0G2B    16K0F3E 
 433,34 – 433,66 REPEATER OUTPUT 
 433,68 – 433,80 FM  SIMPLEX  
 433,82 – 434,00 REPEATER 
 434,02 – 434,88 OUTPUT   Band   ini   hanya   untuk   tingkat   Siaga, 
 435,00 – 438,00 FM  SIMPLEX  Penggalang dan Penegak  
 438,02 – 438,32 SATELLITE   Segmen   Satellite   hanya   untuk   komunikasi 
 438,34 – 438,66 REPEATER OUTPUT melalui Satellite 
 438,68 – 439,00 REPEATER INPUT 
 439,02 – 440,00 REPEATER LINK 
       FM  SIMPLEX  
UHF   ­  0,23  METER
 1.240 – 1.300 REPEATER OUTPUT  200HA1A   200HA1B    2K20A2A   2K20A2B 
 1.246 – 1.254 PHONE  SIMPLEX  3K00H3E   3K00R3E     6K00J3E   6K00A3E 
 1.254 – 1.260 REPEATER  INPUT  16K0F3E 
 1.260 – 1.270 SATELLITE 
 1.270 – 1.275 PHONE   Band ini hanya untuk tingkat  Penggalang dan 
  1.275 – 1.280 REPEATER INPUT  Penegak
 1.280 – 1.285 FM  SIMPLEX  Segmen   Satellite   hanya   untuk   komunikasi 
 1.285 – 1.290 REPEATER OUTPUT  melalui Satellite 
 1.290 – 1.300 DATA  
UHF   ­  0,12  METER 
 2.300 – 2.450 CW  200HA1A   200HA1B    2K20A2A   2K20A2B 
 2.340 – 2.450 PHONE         3K00H3E   3K00R3E     6K00J3E   6K00A3E 
     16K0F3E 
 Band ini hanya untuk tingkat  Penggalang dan Penegak 
SHF
 3.300 – 3.500  Akan di tentukan kemudian
 5.650 – 5.850  Band ini hanya untuk tingkat Penggalang dan Penegak
 10.100 – 10.500
 24.000 – 24.250
EHF
 47.000 – 47.200 Akan di tentukan kemudian
 75.500 – 81.000 Band ini hanya untuk tingkat Penggalang dan Penegak
 142.000 – 149.000
 241.000 – 250.000 

 Kelas Emisi

Penyataan suatu kelas Emisi ditandai huruf dan angka yang menyatakan deretan kelebaran band yang diperlukan dan suatu kode yang menunjukkan jenis emisi.
Lebar band dinyatakan dalam 4 karakter dan jenis emisi dinyatakan dalam 3 karakter, dengan susunan sebagai berikut :
                            1         2       3          4        5          6        7 
                             Lebar Band Maksimal                Jenis  Emisi 
Lebar bandwidth dinyatakan pada karakter ke 1 s/d karakter ke 4 yang terdiri tiga angka dan satu huruf, Huruf tersebut menggantikan posisi koma, desimal dan menunjukkan lebar band yang digunakan dengan ketentuan karakter pertama tidak boleh angka nol, huruf yang digunakan adalah G, H, K, dan M
Antara 1 s/d  999   Hertz dinyatakan dalam Hz dengan simbol  H
Antara 1 s/d  999   Kilo Hertz dinyatakan dalam KHz dengan simbol  K
Antara 1 s/d  999   Mega Hertz dinyatakan dalam MHz dengan simbol  M
Antara 1 s/d  999   Giga Hertz dinyatakan dalam Ghz dengan simbol  G 
Contoh :
200 Hz  ditulis 200H 
2,2 Khz ditulis 2K20 
16 Khz  ditulis 16K0
Pengidentifikasian Jenis Emisi dinyatakan karakter ke 5 s/d karakter ke 7 yang terdiri atas angka huruf dan angka yang masing msing mempunyai arti
Huruf pertama  menunjukkan Sistim Modulasi yang digunakan 
Angka   menunjukkan Jenis Signal Permodulasi 
Huruf terakhir  menunjukkan Jenis Informasi yang di transmisikan 
Pengidentifikasian jenis emisi dan artinya  :
A1A Telegraphi dengan menghidupkan­matikan pancaran tanpa modulasi 
A1B Telegraphi otomatis dengan cara menghidupkan­matikan pancaran tanpa modulasi 
A2A Telegraphi dengan cara menghidup matikan frekuensi audio per­modulasi amplitudo, atau dengan
cara menghidup ­matikan pancaran bermodulasi
A2B Telegraphi otomatis dengan cara menghidup ­matikan frekuensi audio permodulasi amplitudo, atau
 dengan cara menghidup­matikan pancaran  bermodulasi 
A3E Telephoni dengan Band samping ganda  (DSB) 
F1A Telegraphi dengan cara mengontrol pergeseran  frekuensi tanpa menggunakan modulasi frekuensi
 audio.
F1B Telegraphi otomatis dengan cara mengontrol pergeseran frekuensi tanpa menggunakan modulasi
 frekuensi audio, satu dari dua frekuensi yang dipancarkan pada saat tertentu.
F2A Telegraphi dengan cara menghidupkan­matikan frekuensi audio per­modulasi atau dengan cara
 menghidup­ matikan pancaran bermodulasi frekuensi 
F2B Telegraphi otomatis dengan cara menghidupkan­matikan frekuensi audio permodulasi atau dengan
 cara menghidup­ matikan pancaran bermodulasi frekuensi 
F3C Pancaran Faksimile dangan modulasi frekuensi 
F3E Telephoni dengan modulasi frekuensi 
G1A Telegraphi dengan cara mengontrol perubahan fasa tanpa menggunakan frekuensi audio 
G1B Telegraphi otomatis dengan cara mengontrol perubahan fasa tanpa menggunakan frekuensi audio 
G2B Telegraphi dengan cara mengontrol perubahan fasa dengan menggunakan frekuensi audio 
G3E Telephoni dengan frekuensi fasa 
H3E Telephoni dengan band samping tunggal (SSB) dengan gelombang pembawa penuh pada
 modulasi amplitudo 
J3E Telephoni dengan band samping tunggal (SSB) dengan gelombang pembawa yang sebagian besar
 dikurangi 
R3E Telephoni dengan band samping tunggal (SSB) dengan gelombang pembawa yang dikurangi

CARA KOMUNIKASI DENGAN RELAY INTERNET

YD4BDU
 Komunikasi Radio di Relay Internet Komunikasi radio di internet Pernahkah anda membayangkan, anda berkomunikasi dari perairan di Makassar menggunakan handy talkie (HT) berbicara dengan rekan anda yang berada di Aceh menggunakan handy talkie (HT) di 2 meter atau VHF? Betul, tidak perlu lagi menggunakan Single Side Band (SSB) untuk melakukan komunikasi demikian jauh. Pada masa lalu, kita biasanya menggunakan relay, biasanya di sebut sebagai repeater, agar dua buah HT dapat berkomunikasi jarak jauh satu sama lain.


Relay biasanya di pasang di posisi yang tinggi, bisa di puncak bangunan atau gunung. Sebagai bayangan Relay Amatir Radio ORARI di gunung Tangkuban Perahu memungkinkan kita yang menggunakan 2 meter-an atau VHF berkomunikasi satu sama lain di wilayah Jawa Barat, Jakarta, dan Banten. Tapi untuk berkomunikasi dengan seluruh Indonesia, tampaknya kita perlu membuat jaringan repeater yang mengkaitkan seluruh Indonesia, tentunya bukan pekerjaan yang mudah. Pada hari ini, dengan di bantu Internet sebagai relay, komunikasi menggunakan HT di 2 meter atau VHF dapat di relay ke lokasi yang jauh seluruh Indonesia asalkan ada Internet.

Secara logika memang masuk akal sekali, apalagi bagi kita yang biasa menggunakan Internet pasti familiar dengan Yahoo Messenger (YM) yang memungkinkan kita chatting menggunakan text maupun suara dengan komputer lain di Internet. Teknologi ini di kenal sebagai Voice over Internet Protocol atau VoIP. Pada tingkat yang lebih tinggi, teknologi VoIP biasa digunakan untuk di dunia telekomunikasi khususnya telepon untuk membypass SLJJ dan SLI agar tidak perlu membayar biaya mahal.

Teknik membypass tersebut mulai di adopsi oleh rekan-rekan amatir radio di dunia, dengan menyambungkan peralatan radio-nya ke Internet dan menggunakan Internet sebagai relay jarak jauh-nya. Teknik komunikasi Amatir Radio menggunakan Internet yang banyak di adopsi di dunia, termasuk di Indonesia, adalah eQSO. Menggunakan eQSO seorang amatir radio dapat saling terhubung tidak hanya menggunakan media udara, tetapi juga melalui Internet.

Ini membuka peluang amatir radio dapat menikmati kebebasan berkomunikasi antara amatir radio lainnya melalui frekuensi radio, melalui Internet atau campuran keduanya. Cuplikan Sejarah eQSO di Indonesia (ORARI Version) Cuplikan sejarah eQSO di Indonesia dapat Uji pertama kali on-air eQSO di lakukan pada tanggal 29 Oktober 2002 dengan menghubungkan repeater YB0ZZ Jakarta pada frekuensi 438.080 MHz ke beberapa gateway pribadi di beberapa propinsi di Indonesia.

Hasilnya luar biasa, rekan-rekan Amatir Radio di Indonesia dapat berkomunikasi satu dengan lainnya dalam jarak ribuan kilometer hanya bermodalkan handy talkie 2 meter-an. Setelah jauh bangun, terkena petir, komputer jebol belum lagi biaya Internet yang membengkak, pada saat tulisan ini ditulis eQSO di Amatir.

 Radio sudah semakin berjaya dengan server yang di hosting di tempat Pak Rahmat Ismail YB0EO dengan alamat eqso.orari.net / eqso.orari.or.id para port 500. Mesin yang digunakan adalah server YB0EO dengan memori 2 GB, harddisk 200 GB serta koneksi gigabit Ethernet langsung ke port Indonesia Internet Exchange (IIX) berbandwidth 10 Mbps, layanan eQSO Indonesia 2007 dapat diakses oleh ribuan pemakai di Indonesia tanpa hambatan. Administrasi server dikelola oleh YB0KLI dan administrasi eQSO RF Gateway dikelola bersama oleh YD1SRP, YC1LZ dan YB8EW. Konfigurasi dan Instalasi eQSO


Topologi eQSO secara umum dapat di lihat dengan jelas seperti gambar di atas, kunci seluruh jaringan eQSO terdapat di Server eQSO yang beralamat di eqso.orari.net atau eqso.orari.or.id. Seluruh Infrastruktur eQSO bertumpu pada jaringan Internet di Indonesia, baik melalui dial-up, Speedy, kabelvision maupun VSAT yang tersebar di indonesia. Pengguna eQSO dapat menggunakan komputer menggunakan peralatan sound card biasa, dengan mikrofon dan speaker seperti di contohkan eQSO client YC0MLC. Spesifikasi komputer yang digunakan sangat sederhana, kita dapat menggunakan PC standar dengan prosesor kelas Pentium I, kecepatan 200 MHz, memori 32 MB, ruang harddisk sisa minimal 1 MB, memiliki soundcard yang terpasang ke speaker, mic atau headset. Peralatan client eQSO ini relatif sederhana, sehingga terjangkau bagi banyak orang. Ada dua (2) jenis gateway ke radio yang dapat di kembangkan, yang pertama adalah RF gateway biasa yang di sambung ke radio. Dalam contoh di atas di perlihatkan gateway YB8ZD yang berada di Makassar yang bekerja pada frekuensi 2 meter 146.2MHz.

Jenis RF Gateway yang lain memanfaatkan fasilitas repeater di VHF atau UHF, dalam hal ini frekuensi yang digunakan untuk transmit dan receive biasanya berbeda 600KHz. Pada contoh di perlihatkan RF Gateway YC6AG di Banda Aceh yang tersambung ke repeater pada frekuensi 146.02MHz +600KHz. Dengan menggunakan bantuan repeater, kita dapat memperjauh sambungan lokal di masing-masing lokasi ke jarak yang lebih jauh. Pertanyaan selanjutnya, dimanakah kita dapat memperoleh software untuk untuk keperluan ini semua? Software eQSO client, eQSO RF gateway, eQSO Server dapat di peroleh secara gratis di www.eqso.org di Internet.

Software tersebut sebetulnya di rancang untuk di jalankan di sistem operasi Windows. Akan tetapi, saya berhasil menjalankannya tanpa banyak masalah di sistem operasi Linux Ubuntu 7.10 menggunakan software Windows emulator wine yang tersedia di Linux. Tampilan eQSO RF Gateway tampak pada gambar. Tampil RF Gateway tersebut saya capture dari RF Gateway yang saya operasikan di rumah pada komputer Linux Ubuntu 7.10 menggunakan callsign saya YC0MLC. Kita perlu membuat rangkaian kecil dari serial komputer agar dapat menyalakan dan mematikan radio transceiver yang digunakan sebagai RF Gateway. Contoh rangkaian tersebut saya ambil dari gambar rangkaian yang ada di server eQSO eqso.orari.or.id.


Kunci rangkaian hanya sebuah transistor switch 2N4401 yang di sambungkan ke dioda 1N4004 dan resistor 4700. Saya sendiri lebih suka menggunakan optocoupler sebagia pengganti 2N4401. Rangkaian merupakan rangkaian yang akan menterjemahkan sinyal DTR dari serial port RS323 ke PTT yang akan menyala matikan pemancar. Kabel mike transceiver dapat di masukan ke kabel speaker komputer. Sedang kabel speaker transceiver dapat dimasukan ke port microphone sound card.

 Dengan rangkaian sederhana di atas maka rekan-rekan amatir radio yang mengunakan 2 meter-an dapat dengan mudah berkomunikasi dengan rekan-rekan amatir radio lainnya di seluruh tanah air. Kita harus berterima kasih kepada teknologi komputer dan Internet yang memungkinkan ini semua terjadi. Jika anda hanya ingin memonitor jaringan eQSO, anda tidak perlu menggunakan callsign ORARI, cukup mendaftarkan diri sebagai SWL (Short Wave Listener).

Tapi bagi mereka yang ingin berbicara sebaiknya anda ikut ujian ORARI dan menggunakan callsign ORARI untuk berkomunikasi. Selamat berkomunikasi murah. Sumber: Sumber: Onno W. Purbo, YC0MLC