Alat Ukur parameter angin Wind Velocity adalah suatu besaran vektor tiga dimensi dengan fluktuasi acak dalam skala kecil di atmosfer dan dalam waktu yang bersamaan mengikuti pergerakan udara dalam skala yang lebih besar. Pengamatan angin permukaan umumnya dijabarkan dalam vektor dua dimensi melalui dua parameter, yaitu; arah dan kecepatan (Mazzarella, 1972, WMO No.8). Umumnya pengamatan angin permukaan (e.g. horizontal wind speed) adalah rata-rata pengamatan selama periode 10 s/d 60 menit, sesuai dengan kebutuhan Forecast. Climatological statistics biasanya memerlukan data rata-rata pengamatan untuk setiap jam, rata-rata periode siang hari dan periode malam hari. Untuk laporan synoptic, pengamatan dilakukan dalam rata-rata 10 menit. Kebutuhan Penerbangan (Aeronautical applications) justru membutuhkan rata-rata pengamatan yang lebih singkat, yaitu rata-rata setiap 1 menit, untuk mengetahui fluktuasi angin turbulensi dan gusty. Pengamatan Wind speed dilaporkan dalam 0.5 m/s atau dalam satuan lain seperti: knots, km/jam, mil/jam atau satuan kecepatan lainnya yang relevan. Beberapa macam alat ukur angin : a. CUP COUNTER DAN WIND VANE ANEMOMETER b. ULTRASONIC ANEMOMETER c. PRESSURE TUBE ANEMOMETER d. HOT WIRE ANEMOMETER e. KARMAN VORTEX DEVICES f. LIDAR (Light Detection and Ranging) g. SODAR (sonic detection and ranging h. RADAR (Radio Detection and Ranging) A. CUP COUNTER DAN WIND VANE ANEMOMETER (Alat pengukur arah dan kecepatan Angin) Cup Counter Anemometer adalah Alat untuk mengukur kecepatan Angin sedangkan Wind Vane Anemometer adalah alat untuk mengukur Arah angin. Berikut adalah cara kerja kedua alat tersebut : Cup Counter Anemometer Sistem Optocoupler Diameter =10cm → 1m =10 putaran. 1 putaran=10 hole → 1m =100 hole. 1 hole = 1 pulse. maka, 1m = 100 pulse 1m/s = 100 pulse/s Wind Vane Anemometer Instalasi Anemometer 1. Letaknya harus bebas hambatan, idealnya berjarak 10x dari tinggi hambatan. 2. Ketinggian Anemometer = 10 meter 3. Tiang harus kuat dan diberi pijakan untuk dinaiki. 4. Penahan tiang diberi pondasi dan labrang àsalah satu labrang menghadap utara dari tiang anemometer dan antar labrang membentuk sudut 1200. 5. Bila sensor WS dan WD terpisah, maka kedudukannya menghadap Utara-selatan. 6. Bila menggunakan Solar Cell, dipasang menghadap selatan dengan sudut 10-300 7. Untuk proteksi dipasang Lighting Protector, sourge protektor dan line protector. 8. Bila dipasang tersendiri maka harus diberi pagar B. ULTRASONIC ANEMOMETER Anemometer ini menggunakan gelombang ultrasonic untuk mendeteksi pergerakan partikel di udara (diasumsikan sebagai angin). Alat ini dapat mengukur pergerakan udara vertikal (3 dimensi), namun bila terjadi hujan lebat maka partikel yang dideteksi akan tercampur dengan kecepatan jatuh air hujan/presipitasi. Alat ini menggunakan dua/tiga pasang tranduser piezoelektrik yang bekerja pada frekuensi Resonansi 40 atau 250 kHz (frek. Ultrasonic). Asas pengukuran alat pengukur parameter angin ini didasarkan pada perbedaan waktu transit (ITTD- inverse transit time difference). contoh Bentuk sensor Ultrasonik C. PRESSURE TUBE ANEMOMETER. Anemometer ini menggunakan prinsip tekanan udara dalam tabung yang besarnya dipengaruhi oleh hembusan angin.Wind vane digunakan untuk mengarahkan tabung agar selalu menghadap kearah datangnya angin sehingga udara dapat masuk dan merubah tekanan didalam tabung. Perubahan tekanan dalam tabung kemudian dihubungkan dengan alat indikator atau pena recorder.
D.HOT WIRE ANEMOMETER Anemometer ini menggunakan prinsip flow meter dengan kawat platinum tipis. Pemanas listrik digunakan untuk menciptakan temperatur konstan pada kawat platinum yang diletakan dalam tabung. Jika udara melewati tabung maka kawat akan mengalami pendinginan, sehingga memerlukan ekstra energi agar membuatnya tetap pada temperatur konstan. Besarnya energi ekstra kemudian dihitung dan dikonversi menjadi kecepatan angin. Kelemahan alat ini adalah mudah rusak dan sangat sensitif terhadap komposisi dan temperatur udara, sehingga harus ditangani dengan sangat hati-hati. |