Merbabu Mountain Mari Mengenal Gunung Merbabu
Gunung Merbabu berasal dari kata “meru” yang berarti gunung dan “babu” yang berarti wanita, jadi Merbabu mempunyai arti Gunung Wanita. Gunung Merbabu (juga disebut Damalung) adalah gunung api yang bertipe Strato yang terletak secara geografis pada 7,5° LS dan 110,4° BT. Secara administratif gunung ini berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah Timur dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah Barat, Propinsi Jawa Tengah.
Gunung Merbabu berada berdampingan dengan Gunung Merapi di bagian selatan dan juga Gunung Telomoyo dan Gunung Ungaran di sebelah Utara. Gunung Merbabu berbentuk dataran tinggi yang lebar, berbukit-bukit dan terpisah puncaknya akibat erosi bila dibandingkan Gunung Merapi, Gunung Merbabu bentuknya besar sekali dibanding gunung Merapi yang sangat ramping.
Gunung Merbabu mempunyai ketinggian 3167 meter diatas permukaan laut ( mdpl ) serta terdapat tiga buah puncak yakni Puncak Triangulasi (3167 mdpl), puncak Syarif (3119 mdpl) dan puncak Kenteng Songo (3142 mdpl). Serta memiliki lima buah kawah, yaitu: kawah Condrodimuko, kawah Kombang, kawah Kendang, kawah Rebab, dan kawah Sambernyowo. Gunung Merbabu termasuk gunung yang tidak aktif karena tergolong gunung api tua di pulau Jawa walaupun pernah dilaporkan dahulu gunung ini pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797. Dilaporkan juga pada tahun 1570 pernah meletus, akan tetapi belum dilakukan konfirmasi dan penelitian lebih lanjut. Merbabu tracking map Puncak Gn.Merbabu dapat ditempuh dari Cunthel, Thekelan, (Kopeng / Salatiga), Wekas (Kaponan / Magelang) atau dari selo (Boyolali). Perjalanan akan sangat menarik bila Anda berangkat dari jalur Utara (Wekas, Cunthel, Thekelan) turun kembali lewat jalur selatan (Selo). Tipe jalur utara (Wekas, Cunthel, Thekelan) lumayan terjal dan curam tetapi jarak serta waktu tempuh menuju puncak lebih singkat sedangkan tipe jalur selatan (Selo) landai dan jarak serta waktu tempuh lebih panjang akan tetapi kita akan di’suguhi’ pemandangan yang tiada duanya indahnya di dunia ini yaitu beberapa sabana dan kebun edelweis yang mengagumkan. Akan kita berikan sedikit gambaran mengenai jalur-jalur pendakian tersebut. Jalur pendakian ke puncak Merbabu lewat pos / basecamp Desa Thekelan akan bertemu dengan jalur pos / basecamp Cuntel di Pos IV ( Pos Pemancar) taau bisa juga di Pos III ( Pos Watu Gubug). Sedangkan dengan jalur pos / basecamp Desa Wekas akan bertemu di antara Pos IV (Pos Pemancar) dengan Pos V ( Pos helipad). Jalur Pendakian Thekelan Jika kita berangkat dari semarang, naik bis jurusan solo( kalo belum naik bayar 6ribu) dan turun di Pasar Sapi setelah itu lanjutkan dengan bis kecil dan turun di obyek wisata Umbul Songo ( kalo belum naik bayar 2ribu). Dari sini jika kita akan melakukan pendakian melalui desa Thekelan kita ambil jalan setapak ke arah kiri sebelum memasuki pintu gerbang obyek wisata Umbul Songo, selanjutnya kita akan melalui hutan pinus bumi perkemahan Umbul Songo. Disana kita dapat mengisi logistik dahulu yang kita akan bawa di tas maupun yang di dalam perut. Setelah itu kita lanjutkan perjalanan lumayan menanjak melewati hutan pinus dan kebun penduduk( melewati kuburan juga lho) menuju pos / basecamp Desa Thekelan, tahap ini lumayan untuk pemanasan. Setelah mencapai pos / basecamp Desa Thekelan ( tempatnya kayak rumah biasa tetapi lumayan nyaman juga) kita harus lapor dan akan di data oleh petugas di sana(kalo belum ganti namanya mas zaenal). Dengan membayar biaya administrasi (kalo belum naik 5ribu) kita akan di data dan akan mendapat peta jalur pendakian. Dalam peta tersebut akan dijelaskan mengenai jalur pendakian, pos – pos, sumber mata air, dan aturan pendakian. Pos – pos pendakian jalur Thekelan : - Pos Pending
- Pos I / Pos Gumuk
- Pos II / Pos Lempong Sampan
- Pos III / Pos Watu Gubug
- Pos IV / Pos Pemancar / Puncak Antena
- Pos V / Pos Helipad
- Pertigaan
Jalur Pendakian Cuntel Sama seperti dengan jalur Thekelan jika kita berangkat dari semarang, naik bis jurusan solo( kalo belum naik bayar 6ribu) dan turun di Pasar Sapi setelah itu lanjutkan dengan bis kecil dan turun di obyek wisata Umbul Songo ( kalo belum naik bayar 2ribu). Tetapi kita masuk ke pintu gerbang obyek wisata Umbul Songo dan akan melewati jalan berbatu yang telah tertata rapi dengan jarak kurang lebih 3km mencapai pos / basecamp Cuntel ,melintasi juga hutan pinus dan kebun penduduk. Berbeda dengan pos / basecamp Thekelan, di sini tempatnya lebih terorganisasi walaupun sebelahnya adalah kuburan penduduk sekitar dan banyak suara misteri. Sama seperti Pos Pendakian yang lain, disini kita akan di data dan harus membayar administrasi juga mendapat fasilitas yang sama. Pos – pos pendakian jalur Cuntel : - Pos Bayangan I
- Pos Bayangan II / Gumuk
- Pos I / Pos Watu Putut
- Pos II / Pos Kedokan
- Pos III / Pos Kergo Pasar
- Pos IV / Pos Pemancar / Puncak Antena
- Pos V / Pos Helipad
- Pertigaan
Jalur Pendakian Wekas Jika kita akan memilih jalur ini dari Pasar Sapi kita harus naik mobil Jurusan Kopeng - Magelang untuk ke Desa Wekas Dan turun di Kaponan, yakni sekitar 9 Km dari Kopeng, dari situ kita berjalan kaki melewati jalanan berbatu sejauh kurang lebih 3 Km menuju pos / basecamp Pendakian Desa Wekas. Wekas merupakan desa terakhir menuju puncak yang memakan waktu kira-kira 6-7 jam. Jalur wekas merupakan jalur pendek sehingga jarang terdapat lintasan yang datar atau sering kita sebut ‘ bonus’ dan hanya terdapat 2 Pos. Pos I merupakan sebuah dataran dengan bebatuan yang mendasarinya dan ada sebuah balai sebagai tempat peristirahatan. Di sekitar area ini masih banyak terdapat warung dan rumah penduduk. Sepanjang perjalanan dari basecamp menuju Pos I ini kita akan menemui ladang penduduk khas dataran tinggi dengan Rute yang cukup menanjak dengan waktu tempuh 2 jam. Selepas pos I, perjalanan masih melewati ladang penduduk, kemudian masuk hutan pinus. Waktu tempuh menuju pos II adalah 2 jam, dengan jalur yang terus menanjak curam. Pos II merupakan sebuah tempat yang terbuka dan datar, yang biasa didirikan hingga beberapa puluhan tenda. Pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur Pos II ini banyak digunakan oleh para remaja untuk berkemah. Sehingga pada hari-hari tersebut banyak penduduk yang berdagang makanan. Pada area ini terdapat sumber air yang di salurkan melalui pipa-pipa besar yang ditampung pada sebuah bak. Dari Pos II terdapat jalur buntu yang menuju ke sebuah sungai. Jalur ini mengikuti aliran pipa air menyusuri tepian jurang yang mengarah ke aliran sungai dibawah kawah. Terdapat dua buah aliran sungai yang sangat curam yang membentuk air terjun yang bertingkat-tingkat. Selepas pos II jalur mulai terbuka hingga bertemu dengan persimpangan jalur Kopeng( Thekelan dan Cuntel) yang berada di antara pos V (Pos Pemancar) dengan Pos Helipad. Tempat - tempat Sakral 1. Pereng Putih Sebuah tebing yang sangat terjal yang berada di jalur pendakian Thekelan antara pos Pending dengan Pos I, kita harus meningkatkan kewaspadaan. 2. Watu Gubug Sebuah batu besar berongga yang dapat dimasuki 5 orang dewasa. Situasi di tempat ini sangat mistis, konon batu ini merupakan pintu gerbang menuju kerajaan alam gaib. Kita harus menjaga tingkah laku kita. 3. Kawah Condrodimuko Sebuah kawah yang berada setelah Pos Helipad yang letaknya dibawah jalur pendakian. Terdapat 2 mata air, air gunung yang segar dan air belerang yang sepat. Banyak sekali sesaji yang diberikan oleh masyarakat sekitar. 4. Jembatan Setan Sebuah jalur yang sangat sempit, menanjak dan terjal yang kanan kiri jalur tersebut adalah jurang yang menganga. Diperlukan kewaspadaan dan konsentrasi yang sangat tinggi saat melewati tempat ini. 5. Kenteng Songo Salah satu puncak merbabu yang disana terdapat beberapa cawan / kenteng yang menurut penduduk sekitar berjumlah 9 buah tetapi hanya tampak 5 buah. banyak sesaji ditempat ini krn tempat ini dikeramatkan. |