Menghadapi Letusan Gunungapi
Written by Administrator |
Kawasan Indonesia merupakan wilayah yang berada di jalur sabuk api (ring of fire) terpanjang dan teraktif di dunia sehingga paling banyak memiliki gunungapi di dunia. Tidak kurang dari 500 buah gunungapi yang tersebar di Indonesia dan 129 diantaranya merupakan gunungapi aktif, sekitar 70 dari gunungapi aktif Type A sehingga sering mengalami letusan. Letusan Gunungapi adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Hampir semua kegiatan Gunungapi berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma). Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahanrekahan mendekati permukaan bumi.Setiap Gunungapi memiliki karakteristik tersendiri jika ditinjau dari jenis muntahan atau produk yang dihasilkannya. Akan tetapi apapun jenis produk tersebut kegiatan letusan Gunungapi tetap membawa bencana bagi kehidupan. Bahaya letusan Gunungapi memiliki resiko merusak dan mematikan. Bahaya Letusan Gunungapi di bagi menjadi dua berdasarkan waktu kejadiannya yaitu Bahaya Utama (Primer) dan Bahaya Ikutan (Sekunder). Letusan Anak Krakatau Bahaya Utama (Primer) :
Bahaya Ikutan (Sekunder) : Bahaya ikutan letusan gunungapi adalah bahaya yang terjadi setelah proses letusan berlangsung. Bila suatu gunungapi meletus akan terjadi penumpukan material dalam berbagai ukuran di puncak dan lereng bagian atas. Pada saat musim hujan tiba, sebagian material tersebut akan terbawa oleh air hujan dan tercipta adonan lumpur turun ke lembah sebagai banjir bebatuan, banjir tersebut disebut lahar dingin. Kesiapsiagaan Menghadapi Letusan Gunungapi :
Setelah Terjadi Letusan Gunungapi :
MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan gunung berapi, tindakan yang perlu dilakukan :
|